Apakah Anda sebagai orang tua sering merasa khawatir karena anak Anda sering mengalami kecemasan? Jangan khawatir, Anda tidak sendirian. Banyak orang tua mengalami hal yang sama. Namun, perlu diketahui bahwa kecemasan pada anak bukanlah hal yang bisa diabaikan begitu saja. Jika dibiarkan terus menerus, kecemasan tersebut bisa berdampak buruk pada perkembangan anak.
Salah satu cara mengatasi kecemasan anak yang efektif adalah melalui konsultasi psikolog. Psikolog anak, Dr. Santi Purnama, menjelaskan bahwa konsultasi psikolog dapat membantu anak mengidentifikasi sumber kecemasan serta memberikan strategi untuk mengelolanya. “Konsultasi psikolog akan membantu anak mengatasi kecemasan dengan cara yang lebih terstruktur dan efektif,” kata Dr. Santi.
Menurut Dr. Santi, kecemasan pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tekanan akademik, masalah keluarga, atau bahkan pengalaman traumatis. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk tidak mengabaikan tanda-tanda kecemasan pada anak. “Jika Anda melihat anak Anda sering merasa cemas, sulit tidur, atau menghindari interaksi sosial, segera konsultasikan dengan psikolog untuk mendapatkan bantuan yang tepat,” tambahnya.
Selain konsultasi psikolog, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk membantu mengatasi kecemasan anak. Salah satunya adalah dengan memberikan dukungan emosional yang kuat. Menurut ahli psikologi anak, Dr. Budi Santoso, “Anak yang merasa didukung dan dicintai oleh orang tuanya cenderung lebih mampu mengatasi kecemasan dengan lebih baik.”
Selain itu, penting juga bagi orang tua untuk memberikan contoh yang baik dalam mengelola emosi. “Anak cenderung meniru perilaku orang tuanya. Jika orang tua mampu mengelola emosinya dengan baik, anak pun akan belajar untuk melakukan hal yang sama,” jelas Dr. Budi.
Jadi, jangan ragu untuk menghubungi psikolog jika Anda mengalami kesulitan dalam mengatasi kecemasan anak. Konsultasi psikolog dapat memberikan solusi yang tepat dan membantu anak Anda untuk mengatasi kecemasan dengan lebih baik. Ingatlah bahwa kesehatan mental anak sama pentingnya dengan kesehatan fisiknya.