Menyikapi stigma pada profesi dokter psikolog di masyarakat merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Stigma adalah pandangan negatif yang melekat pada suatu kelompok atau profesi tertentu. Dalam hal ini, dokter psikolog seringkali mengalami stigma dari masyarakat sekitar.
Menurut Dr. Siti Nurul Hidayah, seorang psikolog klinis, stigma terhadap profesi dokter psikolog seringkali muncul karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang peran dan fungsi dokter psikolog. “Masyarakat seringkali masih memandang bahwa konsultasi dengan dokter psikolog hanya untuk orang yang ‘gila’ atau memiliki gangguan jiwa berat, padahal sebenarnya dokter psikolog juga dapat membantu dalam berbagai masalah psikologis sehari-hari,” ujarnya.
Sebagai seorang dokter psikolog, penting bagi kita untuk menyikapi stigma ini dengan bijaksana. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang peran dan manfaat konsultasi dengan dokter psikolog. Dengan demikian, diharapkan stigma negatif terhadap profesi dokter psikolog dapat berangsur-angsur berkurang.
Menurut Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin, seorang pakar psikologi klinis, penting bagi dokter psikolog untuk tetap profesional dalam menjalankan tugasnya, meskipun menghadapi stigma dari masyarakat. “Dokter psikolog harus tetap fokus pada pelayanan kepada klien dan memberikan yang terbaik dalam menangani berbagai masalah psikologis yang dihadapi,” katanya.
Selain itu, dukungan dari institusi dan pemerintah juga sangat penting dalam menyikapi stigma pada profesi dokter psikolog. Dengan adanya regulasi yang jelas dan dukungan yang memadai, diharapkan profesi dokter psikolog dapat semakin dihargai dan diakui oleh masyarakat.
Dalam mengakhiri stigma pada profesi dokter psikolog, kita semua memiliki peran yang sama. Mari bersama-sama memberikan dukungan dan apresiasi kepada dokter psikolog dalam menjalankan tugas mereka. Sebuah kutipan dari Mahatma Gandhi mengatakan, “Kita harus menjadi perubahan yang kita ingin lihat di dunia.” Mari mulai dari diri sendiri untuk menyikapi stigma pada profesi dokter psikolog di masyarakat.